Sabtu, 01 November 2008

Tugas Manajemen PR

MENETAPKAN OBJECTIVE

Public relations (PR) memerlukan struktur yang fleksibel, organik, responsif, dan kreatif. Selain memerlukan pendidikan dan intelektualitas, juga dibutuhkan orang yang berbakat dalam berkomunikasi. Untuk menetapkan kerja seorang praktisi PR dalam iklim yang berorganik, dibutuhkan adanya Objective. Objective adalah titik spesifik yang hendak dituju. Dengan berkembangnya konsep-konsep manajemen, belakangan ini perusahaan-perusahaan modern telah menetapkan secara spesifik kemana perusahaannya hendak dibawa. Titik yang spesifik ini disebut Corporate Goals.

Ada 2 macam corporate goals, yakni :

1. Official Goals

# Biasa disebut mission, yakni maksud perusahaan didirikan. Mission disebut official goals karena isinya terlampau umum dan sangat idealis.

2. Operative Goals

# Operative goals merupakan penjabaran yang lebih realistis atas operasiperusahaan. Dalam merumuskan objective, seorang praktisi PRberpegang pada operative goals, terutama yang menyangkut overall performance. Overall performance biasanya berbicara tentang prestasikeuangan seperti laba neto,harga saham per lembar, dividen per saham,return on investment,dan sebagainya.

SYARAT SEBUAH OBJECTIVE

Objective PR dapat didefinisikan sebagai suatu pernyataan tertulis dan jelas tentang hal-hal yang mesti dicapai pada bagian PR selama kurun waktu tertentu( misalnya setahun), dengan menggunakan ukuran tertentu yang masuk akal, dan konsisten dengan objective perusahaan secara menyeluruh (overalol company objective).

Secara garis besar, untuk memperoleh pegangan yang memadai, objective public relations hendaknya memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1. Harus dinyatakan secara tertulis.

2. Harus dinyatakan secara jelas dan singkat.

3. Harus spesifik pada batasan tertentu.

4. Harus mencakup batasan waktu yang spesifik.

5. Objective harus dapat dinyatakan dalam ukuran yang terukur.

6. Objective PR harus konsisten dengan objective perusahaan secara menyeluruh.

7. Objective harus dapat dijangkau, tetapi tetap memberi tempat yang menantang untukmerangsang usaha.

OBJECTIVE PR DAN PEMASARAN

Ada 5 model yang menghubungkan Public Relations dengan Marketing sebagai berikut :

1. Terpisah tetapi fungsinya samaMarketing bergerak pada sektor pelayanan dan kepuasan konsumen untuk memperolehlaba. PR dibutuhkan karena bergerak dalam sektor citra sehingga masyarakat mempunyai kesan yang baik terhadap perusahaan dan perusahaan memperoleh laba.

2. Sama fungsinya tetapi tumpang tindihBidang yang paling sering tumpang tindih adalah peluncuran produk (produk launching) yang melibatkan publisitas pers. Perusahaan dapat menentukan, apakah tugas ini dibebankan pada bagian pemasaran atau pada bagian PR.

3. Pemasaran sebagai fungsi yang lebih dominanPandangan ini berdasarkan pikiran bahwa Corporate Public Relations merupakan bagian dari Corporate Marketing.

4. Public Relations sebagai fungsi yang lebih dominanPandangan ini adalah sebaliknya dari pandangan di atas, yakni percaya bahwa PR-lah yangharus mengendalikan pemasaran. Tugas perusahaan adalah membangun kepercayaan dan kepuasan kelompok publik tersebut sebesar-besarnya. Kepuasan konsumen adalah salah satutugas PR yang disebut pemasarn. Kepuasan konsumen harus diimbangi dengan kepuasankelompok Stakeholder lainnya.

5. Pemasaran dan PR mempunyai fungsi yang samaPandangan ini berdasarkan pemkiran bahwa kedua bidang ini telah saling memasuki area yangberbeda, dan telah terjadi sintesis diantaranya. Keduanya berbicara tentang pasar danlingkungan pemasaran (publik). Keduanya mengenal istilah segmentasi pasar, perilakukonsumen, persepsi, sikap, dan citra.

Stevani Nuranti

41070373

Tugaz Manajemen PR

MENGELOLA STAKEHOLDER
Suatu perusahan yang tumbuh dan berkembang di dalam suatu masyarakat akan selalu menghadapi tekanan, baik yang berasal dari luar perusahaan itu sendiri maupun dari dalam. Tugas PR dalam hal ini adalah membina hubungan yang baik dengan pihak-pihak tersebut melalui suatu proses komunikasi. Pihak-pihak tersebut adalah khalayak sasaran kegiatan PR, dan disebut Stakeholder.
Stakeholders adalah setiap kelompok yang berada di dalam maupun di luar perusahaan yang mempunyai peran dalam menentukan keberhasilan perusahaan. Stakeholder bisa berarti pula setiap orangyang mempertaruhkan hidupnya pada perusahaan. Stakeholders terdiri atas berbagai kelompok penekan (pressure group) yang mesti dipertimbangkan perusahaan. Kelompok penekan adalah yang berpengaruh di dalam mengkomposisikan organisasi.
Stakeholders dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu :
_ Stakeholders Internal
* Pemegang Saham
* Majemen dan top executive
* Karyawan
* Keluarga Karyawan
_ Stakeholders Eksternal
* Konsumen, Penyalur, Pemasok, Bank, Pers
* Pesaing
* KomunitasPemegang Saham
Pemegang saham atau pemilik perusahaan di kebanyakan negara yang baru mulai melakukan pembangunan industrinya ternayata mempunyai kekuasaan yang sangat besar. Hal ini disebabkan oleh karena masih mudanya usia perusahaan dan seluruh karyawan mengindentikkan pemilik sebagai pemimpin spiritual perusahaan.
Pada perusahaan muda relatif pekerjaan seorang praktisi PR cukup rumit. Hal ini disebabkan oleh :
# Rasa percaya diri yang berlebihan pada pemilik.
# Tak ada orang kedua di dalam perusahaan yang berani ataupun mampu mengoreksitindakan/opini pemilik.
# Keasyikan pemilik pada hal-hal di luar manajemen.
# Campur tangan anggota keluarga yang tidak mempunyai posisi formal dalam strukturorganisasi.
# Ketidak jelasan objective yang menjadi sasaran tugas seorang PR.
# Pemilik biasanya lebih percaya pada visi dan nalurinya dari pada perhitungan logis.
# Organisasi bersifat informaldan kekelurgaan.
Pada awal 1990-an ini, para praktisi PR perlu mencatat 2 istilah penting, yakni :
* Escalation Commitment : Kesalahan yang terus-menerus dibuat oleh pemilik karena iaberpegang teguh pada rasa percaya dirinya.
* Bounded Rationality : Kesalahan yang dilakukan oleh stakeholders karena adanya masalah yang kompleks yang dihadapi.
stevany Nuranti
41070373